Psikologi Komunikasi Massa

  Dosen: Ibu Henny Wirawan
Tanggal: Rabu, 30 Maret 2011






Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan proses mental.  Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Oleh karena itu psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior)
Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya, institusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan ada juga tindakan yang tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).
Perilaku kolektif yang berupa gerakan sosial, seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak terstruktur, ambigious (ketaksaan/ membingungkan), dan tidak stabil.

Menurut kamus Banasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami.
Menurut D.Lawrence dan Wilbur Scharmm Komunikasi adalah sebagai proses saling membagi atau menggunakan informasi secara bersama dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi.
Menurut Carld I Hoveland Komunikasi adalah proses dimana seorang individu (komunikator) mengoperasikan stimulasi untuk mengubah tingkah laku individu (komunikasi) yang lain
Jadi disimpulkan bahwankomunikasi merupakan suatu proses pemindahan informasi atau gagasan dari seseorang ke orang lain sehingga informasi yang dimaksud dapat dipahami.
Menurut Aristoteles unsure-unsur dari proses komunikasi:
• S = SOURCE artinya Sumber
• M = MESSAGE artinya Pesan
• R = Receiver artinya Sasaran
Jadi komunikasi terdiri dari tiga unsur yaitu sumber – pesan – sasaran.




Massa (mass) atau crowd :
  • Suatu bentuk kumpulan (collection) dari individu.
  • Tidak melakukan interaksi.
  • Tidak terdapat struktur.
  • Pada umumnya terdapat orang dalam jumlah banyak dan berlangsung lama.
 Massa menurut Gustave Le Bon (Pelopor Psikologi Massa) :
  • Suatu kumpulan orang banyak berjumlah ratusan bahkan ribuan yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu dan kepentingan yang sementara pula. Contoh : Orang yang menonton sepakbola dan sebagainya.
Massa menurut Mennicke (1948) :  Massa abstrak dan massa konkret.
  • Massa abstrak adalah sekumpulan orang yang didorong oleh persamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas atau tidak terorganisir.
  • Massa konkret adalah massa yang memiliki ciri :
  • A. Adanya ikatan batin, ini disebabkan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, dan persamaan ide.
  • B. Adanya persamaan norma, ini disebabkan memiliki peraturan sendiri, dan kebiasaan sendiri.
  • C. Mempunyai struktur yang jelas.
Massa menurut Park dan Burgess : Massa aktif (mob) dan massa pasif (audience). Dalammob telah ada tindakan-tindakan kekerasan nyata. Misalnya, perkelahian massal, tawuran, dan demonstrasi.

KONDISI-KONDISI PEMBENTUK PERILAKU MASSA
Neil Smelser mengidentifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif , diantaranya:
1. Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst 
2. Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya: antar pendukng kontestan pilkada. 
3. Generalized beliefs : share interpretation of event
4. Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan, ada
5. Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst
6. Failure of Social Control – akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.
MACAM-MACAM BENTUK PERILAKU KOLEKTIF
A. CROWD (KERUMUNAN)
Secara deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (crowd) sebagai
1.      Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan)
 2.     Jumlahnya semakin lama semakin meningkat
 3.     Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran)
4.      Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang     semakin jelas
 5.      Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:
1.      Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
2.      Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
3.      Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ceramah
4.      Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu
5.      Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan
6.      Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh kesamaan  ideologi 
B.  MOB adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional yang cenderung melakukan kekerasan/penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan,  frustrasi,  adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.  
C. PANIC adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isue tsunami, banjur.   
D. RUMORS adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif. Media yang digunakan umumnya adalah telepon. 
E. OPINI PUBLIC adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undang-undang tertentu, dan sebagainya.  Bentuknya biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam masyarakat.  
F. PROPAGANDA adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok (crowds).Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan proraganda ini.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar